rumah syariah

GUNAKAN BAJA RINGAN UNTUK KONSTRUKSI AMAN

Popularitas penggunaan baja ringan semakin tinggi dari hari ke hari. Mengapa ? Alasannya, baja ringan terbukti lebih tahan terhadap guncangan gempa. Hal ini menyebabkan penggunaanya meluas tidak hanya untuk bangunan “darurat”, tetapi untuk rumah mewah di kota besar.

Hanya edukasi mengenai pemilihan baja ringan yang tepat belum diketahui oleh banyak orang. Banyak konsumen masih memilih baja ringan dengan standar yang tak jelas. Pemikiran yang ada, baja ringan apapun akan membuat konstruksi lebih kuat. Padahal, tidak semua baja ringan memiliki kualitas yang sesuai dengan kekuatan yang sama. Jika salah memilih baja ringan, rumah atau bangunan Anda bisa saja tidak kokoh. Bahayanya, Anda tidak hanya rugi secara materi, tetapi juga nonmateri.

Secara umum, sifat baja ringan tentu saja ringan, selanjutnya kuat dalam system terintegrasi, fleksibel dalam struktur, dan tahan terhadap getaran, serta tidak menjalarkan api. Inilah yang membuatnya dilirik oleh konsumen ketimbang menggunakan konstruksi kayu yang mungkin saja termakan oleh waktu. Baja ringan juga efisien dalam hal biaya karena mudah diangkut dan sudah dikemas rapi.

Baja ringan saat ini bisa dikatakan tidak lagi menjadi material alternatife, tetapi sudah menjadi pilihan utama. Ada beberapa keuntungan utama yang bisa digunakan konsumen jika menggunakan baja ringan. Daya tahan baja ringan tentunya akan mengalahkan kayu karena tidak mungkin dimakan rayap. Baja ringan juga cepat untuk dibangun karena dirancang sistematis dan terkomputerisasi sesuai dengan modul yang sudah ada, baik untuk dinding maupun atap. Tukang Anda tidak lagi repot mengukur sendiri.

Anggapan baja ringan mahal harus dienyahkan jauh-jauh. Karena jika melihat secara keseluruhan. Penggunaanya malah bisa menekan biaya karena fundamentalnya lebih murah. Sebagai perbandingan, untuk pembangunan rumah di luar Jawa, seperti Kalimantan, biaya yang harus dikeluarkan bagi rangka atap bahan baja ringan tanpa dinding sebesar Rp 31 juta. Jika ini diterapkan di Jawa, yang memiliki akses yang lebih mudah, harga bisa ditekan lebih jauh lagi.